A. Sumber Data
Sumber data terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data
sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung (dari
tangan pertama), sementara data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti
dari sumber yang sudah ada.
Contoh data primer adalah data yang diperoleh dari responden
melalui kuesioner, kelompok fokus, dan panel, atau juga data hasil wawancara
peneliti dengan nara sumber.
Contoh data sekunder misalnya catatan atau dokumentasi
perusahaan berupa absensi, gaji, laporan keuangan publikasi perusahaan, laporan
pemerintah, data yang diperoleh dari majalah, dan lain sebagainya.
B. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian, teknik pengumpulan data merupakan faktor
penting demi keberhasilan penelitian. Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara
mengumpulkan data, siapa sumbernya, dan apa alat yang digunakan.
Jenis sumber data adalah mengenai dari mana data diperoleh.
Apakah data diperoleh dari sumber langsung (data primer) atau data diperoleh
dari sumber tidak langsung (data sekunder).
Metode Pengumpulan Data merupakan teknik atau cara yang
dilakukan untuk mengumpulkan data. Metode menunjuk suatu cara sehingga dapat
diperlihatkan penggunaannya melalui angket, wawancara, pengamatan, tes,
dkoumentasi dan sebagainya.
Sedangkan Instrumen Pengumpul Data merupakan alat yang
digunakan untuk mengumpulkan data.
Karena berupa alat, maka instrumen dapat berupa lembar cek list,
kuesioner (angket terbuka / tertutup), pedoman wawancara, camera photo dan
lainnya.
Adapun tiga teknik pengumpulan data yang biasa digunakan
adalah angket, observasi dan wawancara.
1. Angket
Angket / kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada
orang lain yang dijadikan responden untuk dijawabnya.
Meskipun terlihat mudah, teknik pengumpulan data melalui
angket cukup sulit dilakukan jika respondennya cukup besar dan tersebar di
berbagai wilayah.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan angket
menurut Uma Sekaran (dalam Sugiyono, 2007:163) terkait dengan prinsip penulisan
angket, prinsip pengukuran dan penampilan fisik.
Prinsip Penulisan angket menyangkut beberapa faktor antara
lain :
• Isi dan
tujuan pertanyaan artinya jika isi pertanyaan ditujukan untuk mengukur maka
harus ada skala yang jelas dalam pilihan jawaban.
• Bahasa
yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan responden. Tidak mungkin
menggunakan bahasa yang penuh istilah-istilah bahasa Inggris pada responden
yang tidak mengerti bahasa Inggris, dsb.
• Tipe dan
bentuk pertanyaan apakah terbuka atau terturup. Jika terbuka artinya jawaban
yang diberikan adalah bebas, sedangkan jika pernyataan tertutup maka responden
hanya diminta untuk memilih jawaban yang disediakan.
2. Observasi
Obrservasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang
tidak hanya mengukur sikap dari responden (wawancara dan angket) namun juga
dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi (situasi,
kondisi). Teknik ini digunakan bila penelitian ditujukan untuk mempelajari
perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan dilakukan pada responden
yang tidak terlalu besar.
Participant Observation
Dalam observasi ini, peneliti secara langsung terlibat dalam
kegiatam sehari-hari orang atau situasi yang diamati sebagai sumber data.
Misalnya seorang guru dapat melakukan observasi mengenai
bagaimana perilaku siswa, semangat siswa, kemampuan manajerial kepala sekolah,
hubungan antar guru, dsb.
Non participant Observation
Berlawanan dengan participant Observation, Non Participant
merupakan observasi yang penelitinya tidak ikut secara langsung dalam kegiatan
atau proses yang sedang diamati.
Misalnya penelitian tentang pola pembinaan olahraga, seorang
peneliti yang menempatkan dirinya sebagai pengamat dan mencatat berbagai
peristiwa yang dianggap perlu sebagai data penelitian.
Kelemahan dari metode ini adalah peneliti tidak akan
memperoleh data yang mendalam karena hanya bertindak sebagai pengamat dari luar
tanpa mengetahui makna yang terkandung di dalam peristiwa.
Alat yang digunakan dalam teknik observasi ini antara lain :
lembar cek list, buku catatan, kamera photo, dll.
3. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun
peneliti terhadap nara sumber atau sumber data.
Wawancara pada penelitian sampel besar biasanya hanya
dilakukan sebagai studi pendahuluan karena tidak mungkin menggunakan wawancara
pada 1000 responden, sedangkan pada sampel kecil teknik wawancara dapat
diterapkan sebagai teknik pengumpul data (umumnya penelitian kualitatif)
Wawancara terbagi atas wawancara terstruktur dan tidak
terstruktur.
1. Wawancara
terstruktur artinya peneliti telah mengetahui dengan pasti apa informasi yang
ingin digali dari responden sehingga daftar pertanyaannya sudah dibuat secara
sistematis. Peneliti juga dapat menggunakan alat bantu tape recorder, kamera
photo, dan material lain yang dapat membantu kelancaran wawancara.
2. Wawancara
tidak terstruktur adalah wawancara bebas, yaitu peneliti tidak menggunakan
pedoman wawancara yang berisi pertanyaan yang akan diajukan secara spesifik,
dan hanya memuat poin-poin penting masalah yang ingin digali dari responden.
Kelebihan dan Kekurangan dalam Teknik Pengumpulan Data
1. Metode Observasi
Pengumpulan data dengan observasi langsung atau dengan
pengamatan langsung adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa
ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut. Pengamatan baru
tergolong sebagai teknik mengumpulkan data, jika pengamatan tersebut mempunyai
kriteria berikut:
• Pengamatan
digunakan untuk penelitian dan telah direncanakan secara sistematik.
• Pengamatan
harus berkaitan dengan tujuan penelitian yang telah direncanakan.
• Pengamatan
tersebut dicatat secara sistematis dan dihubungkan dengan proposisi umum dan
bukan dipaparkan sebagai suatu set yang menarik perhatian saja.
Pengamatan dapat dicek dan dikontrol atas validitas dan
reliabilitasnya. Penggunaan pengamatan langsung sebagai cara mengumpulkan data
mempunyai beberapa keuntungan antara lain :
Pertama. Dengan cara pengamatan langsung, terdapat
kemungkinan untuk mencatat hal-hal, perilaku, pertumbuhan, dan sebagainya,
sewaktu kejadian tersebut berlaku, atau sewaktu perilaku tersebut terjadi.
Dengan cara pengamatan, data yang langsung mengenai perilaku yang tipikal dari
objek dapat dicatat segera, dantidak menggantungkan data dari ingatan
seseorang;
Kedua. Pengamatan langsung dapat memperoleh data dari subjek
baik tidak dapat berkomunikasi secara verbal atau yang tak mau berkomunikasi
secara verbal. Adakalanya subjek tidak mau berkomunikasi, secara verbal dengan
enumerator atau peneliti, baik karena takut, karena tidak ada waktu atau karena
enggan. Dengan pengamatan langsung, hal di atas dapat ditanggulangi. Selain
dari keuntungan yang telah diberikan di atas, pengamatan secara langsung
sebagai salah satu metode dalam mengumpulkan data, mempunyai
kelemahan-kelemahan.
2. Metode Wawancara
Yang dimaksud dengan wawancara adalah proses memperoleh
keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap
muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden
dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara).
Wawancara dapat dilakukan dengan tatap muka maupun melalui telpon.
Wawancara Tatap Muka
Beberapa kelebihan wawancara tatap muka antara lain :
• Bisa
membangun hubungan dan memotivasi responden
• Bisa
mengklarifikasi pertanyaan, menjernihkan keraguan, menambah pertanyaan baru
• Bisa
membaca isyarat non verbal
• Bisa
memperoleh data yang banyak
Sementara kekurangannya adalah :
• Membutuhkan
waktu yang lama
• Biaya
besar jika responden yang akan diwawancara berada di beberapa daerah terpisah
• Responden
mungkin meragukan kerahasiaan informasi yang diberikan
• Pewawancara
perlu dilatih
• Bisa
menimbulkan bias pewawancara
• Responden
bias menghentikan wawancara kapanpun
Wawancara via phone
Kelebihan
• Biaya
lebih sedikit dan lebih cepat dari warancara tatap muka
• Bisa
menjangkau daerah geografis yang luas
• Anomalitas
lebih besar dibanding wawancara pribadi (tatap muka)
Kelemahan
• Isyarat
non verbal tidak bisa dibaca
• Wawancara
harus diusahakan singkat
• Nomor
telpon yang tidak terpakai bisa dihubungi, dan nomor yang tidak terdaftar pun
dihilangkan dari sampel
3.Metode Kuesioner
Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang telah
disusun sebelumnya. Pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner, atau
daftar pertanyaan tersebut cukup terperinci dan lengkap dan biasanya sudah
menyediakan pilihan jawaban (kuesioner tertutup) atau memberikan kesempatan
responden menjawab secara bebas (kuesioner terbuka).
Penyebaran kuesioner dapat dilakukan dengan beberapa cara
seperti penyerahan kuesioner secara pribadi, melalui surat, dan melalui email.
Masing-masing cara ini memiliki kelebihan dan kelemahan, seperti kuesioner yang
diserahkan secara pribadi dapat membangun hubungan dan memotivasi respoinden,
lebih murah jika pemberiannya dilakukan langsung dalam satu kelompok, respon cukup
tinggi. Namun kelemahannya adalah organisasi kemungkinan menolak memberikan
waktu perusahaan untuk survey dengan kelompok karyawan yang dikumpulkan untuk
tujuan tersebut.
Etika dalam Pengumpulan Data
Beberapa isu etis yang harus diperhatikan ketika mengumpulkan
data antara lain :
1. Memperlakukan
informasi yang diberikan responden dengan memegang prinsip kerahasiaan dan
menjaga pribadi responden merupakan salah satu tanggung jawab peneliti.
2. Peneliti
tidak boleh mengemukakan hal yang tidak benar mengenai sifat penelitian kepada
subjek. Dengan demikian, peneliti harus menyampaikan tujuan dari penelitian
kepada subjek dengan jelas.
3. Informasi
pribadi atau yang terlihat mencampuri sebaiknya tidak ditanyakan, dan jika hal
tersebut mutlak diperlukan untuk penelitian, maka penyampaiannya harus
diungkapkan dengan kepekaan yang tinggi kepada responden, dan memberikan alasan
spesifik mengapa informasi tersebut dibutuhkan untuk kepentingan penelitian.
4. Apapun
sifat metode pengumpulan data, harga diri dan kehormatan subjek tidak boleh
dilanggar
5. Tidak
boleh ada paksaan kepada orang untuk merespon survei dan responden yang tidak
mau berpartisipasi tetap harus dihormati.
6. Dalam
study lab, subjek harus diberitahukan sepenuhnya mengenai alasan eksperimen
setelah mereka berpartisipasi dalam studi.
7. Subjek
tidak boleh dihadapkan pada situasi yang mengancam mereka, baik secara fisik
maupun mental.
8. Tidak
boleh ada penyampaian yang salah atau distorsi dalam melaporkan data yang
dikumpulkan selama study.
Referensi :
Uma Sekaran. 2006. Metodologi Penelitian Untuk Bisnis.
Jakarta : Salemba Empat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar