Kelas sosial didefinisikan sebagai suatu strata ( lapisan )
orang-orang yang berkedudukan sama dalam kontinum ( rangkaian kesatuan ) status
sosial. Definisi ini memberitahukan bahwa dalam masyarakat terdapat orang-orang
yang secara sendidi-sendidi atau bersama-sama memiliki kedudukan social yang
kurang lebih sama. Mereka yang memiliki kedudukan kurang lebih sama akan berada
pada suatu lapisan yang kurang lebih sama pula.
Kelas sosial didefinisikan sebagai pembagian anggota masyarakat
ke dalam suatu hierarki status kelas yang berbeda sehingga para anggota setiap
kelas secara relatif mempunyai status yang sama, dan para anggota kelas lainnya
mempunyai status yang lebih tinggi atau lebih rendah. Kategori kelas sosial
biasanya disusun dalam hierarki, yang berkisar dari status yang rendah sampai
yang tinggi.
Dengan demikian, para anggota kelas sosial tertentu merasa para
anggota kelas sosial lainnya mempunyai status yang lebih tinggi maupun lebih
rendah dari pada mereka. Aspek hierarkis kelas sosial penting bagi para
pemasar. Para konsumen membeli berbagai produk tertentu karena produk-produk
ini disukai oleh anggota kelas sosial mereka sendiri maupun kelas yang lebih
tinggi, dan para konsumen mungkin menghindari berbagai produk lain karena
mereka merasa produk-produk tersebut adalah produk-produk “kelas yang lebih
rendah”.
Pendekatan yang sistematis untuk mengukur kelas sosial
tercakup dalam berbagai kategori yang luas berikut ini: ukuran subjektif,
ukuran reputasi, dan ukuran objektif dari kelas sosial. Peneliti konsumen telah
menemukan bukti bahwa di setiap kelas sosial, ada faktor-faktor gaya hidup
tertentu ( kepercayaan, sikap, kegiatan, dan perilaku bersama ) yang cenderung
membedakan anggota setiap kelas dari anggota kelas sosial lainnya.
Para individu dapat berpindah ke atas maupun ke bawah dalam
kedudukan kelas sosial dari kedudukan kelas yang disandang oleh orang tua
mereka. Yang paling umum dipikirkan oleh orang-orang adalah gerakan naik karena
tersedianya pendidikan bebas dan berbagai peluang untuk mengembangkan dan
memajukan diri.
Dengan mengenal bahwa para individu sering menginginkan gaya
hidup dan barang-barang yang dinikmati para anggota kelas sosial yang lebih
tinggi maka para pemasar sering memasukkan simbol-simbol keanggotaan kelas yang
lebih tinggi, baik sebagai produk maupun sebagai hiasan dalam iklan yang
ditargetkan pada audiens kelas sosial yang lebih rendah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar